Senin, 21 Desember 2020

DOMINASI TEKNOLOGISME MENEKAN PERILAKU SOSIALISME


Perubahan pola dasar perilaku terus diuji oleh peradaban yang selalu berkompetisi menciptakan sesuatu yang baru. Menelaah dari sisi filsafat yang merupakan induk dari segala ilmu pengetahuan. Dan  para pemikir besar seperti Karl Marx sejak pertama muncul dengan pemikiran Materialisme Historis dan Materialisme Dialektis. Baik didalam pemikiran filsafat maupun didalam berbagai aspek kehidupan social, ekonomi, politik, agama dan kebudayaan. Filsafat yang telah menjadi induk dari segala pengetahuan mencoba memberi jawaban mendasar (radix) atas persoalan yang melingkupi persoalan manusia baik tentang diri maupun interaksi lingkungan. 

Sosialisme yang merupakan iklim perkonomian yang berusaha untuk menggantikan persaingan individual dalam system kapitalisme menjadi suatu bentuk kerjasama social, yang menempatkan pemenuhan kebutuhan masyarakat keseluruhan diatas golongan. Cara yang paling sering dipakai untuk mencapai sosialisme adalah menempatkan kendali kepemilikan alat-alat produksi kepada masayarakat. Sosialisme hadir sebagai penengah dari kapitalisme diantara terdisrupsinya komunisme akibat politik global terus berevolusi dan berkompetetif untuk mendominasi pasar bebas. Ketika Uni Soviet runtuh orang bilang “ the end of Cominism” namun  ada juga yang mengatakan “the end of Capitalism” ketika jagoan pasar bebas seperti Lehman Brothers, Enron, Arthur Andersen dan berbagai perusahaan dotcom ambruk. Tapi saya juga ingin bertanya “when the capitalism will be end ?”. Apakah dominasi Teknoligisme adalah jawabannya ?

Dari Hipotesa Daniel Bell yang sudah menulis sejak era 1960-an yang mengatakan bahwa ideologi politik telah makin irrelevant dikalangan orang berakal sehat. Why ? KARENA MASYARAKAT MASA DEPAN AKAN LEBIH DIDORONG ATAU DITARIK OLEH PERGERAKAN TEKNOLOGI. Ingat tembok berlin rata tanah lantaran teknologi informasi yang menjadi salah satu penyebab demokratisasi arus informasi ke segeala penjuru. Tak ada mekanisme sensor yang cukup kuat untuk membendung laju diseminasi informasi diera teknologi sekarang ini. Jadi apakah nantinya yang tersis 20 puluh tahun kemudian, 50 puluh tahun kemudian dan 100 tahun kemudian, Teknologisme-kah ? Untuk kapitalisme, mengkinkah ? Bersyukurlah Indonesia lahir diatas Suatu Konsepsi besar yang merupakan PANCASILA sebagai dasar acuan Bersama. 

Masuk Pada orientasi nalar politik yang sedang dipropagandakan diantara elit dan semoga tidak ada guncangan dari kapitalis yang diproyeksikan pada 2030 terjadi penghematan devisa akibat pengurangan impor BBM setara 77 ribu barel oil per day. Ini dapat menghemat devisa sekitar US$ 1,8 Miliar dan menurunkan CO2 11,1 juta ton CO2-e. Untuk mencapai kondisi tersebut, teknologisme hadir menjawab dengan menargetkan 2 juta unit kendaraan Roda empat dan 13 juta unit kendaraan roda 2. Apakah ini nantinya jawaban dari Ekonomi Pancasila ? mungkinkah jawaban juga bagi Teknologisme ?  
Siapa Yang kenyang ?
Bersambung......
Tunggu Tahun 2030 


Benediktus Homari Batang 

Tidak ada komentar:

PESTA DEMOKRASI DI DESA YANG BERMUARA PADA FRAGMENTASI SOSIAL MASYARAKAT (STUDI KASUS: DESA SEPANG)

Saya Anak Desa Sepang: Benediktus H. Batang   Saya Benediktus H. Batang generasi masyarakat Desa Sepang yang sedang dalam proses menempuh pe...