Sabtu, 23 Oktober 2021

Keadilan dan Kesejahteraan memiliki Kesetaraan Utopis dengan cita-cita “Fajar Hitam” yang Terbit dari Timur.



        Cita-cita sang fajar yang terbit dari timur kian tahun kian meredup sejalan dengan meningkatnya pola primordialisme yang terus dipolarisasi dengan materi politik yang bertentangan dengan dimensi ruang pada tubuh demokrasi. Produk akademik dan intelektual yang bersinar dari ufuk timur terus memancarkan cahaya untuk negeri, cahaya sang fajar itu memilki resolusi yang sama dengan sinar mentari yang enggan terbenam meski sudah di ufuk barat. Demokrasi memang sudah memberikan energi pada tubuh sang fajar untuk bersinar dengan cahayanya namun keindahan yuridiksi itu masih dinikmati oleh mentari yang bersinar dengan warna pelanginya. Krisis materi pada tubuh demokrasi itu mengurungkan cita-cita sang fajar, negeriku dari sabang sampai marauke kapankah engkau merestui fajar menerangi langkahmu. Pergeseran ruang demokrasi yang terus dipersempit dengan teori imperialisme yang mengatasnamakan keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.


                                            Gambar Apa Ini ? Cepat Hapus !!! Perintah Mentari.

Bagaiman yuridiksi spekulan tanah ini, yang terus mencari dukungan para pangeran dan ratu kapitalis serta kembali sosialis dengan argumen-argumen konservative agar cahaya mentari tetap bersinar dengan warna pelangi. Maaf sang fajar teruslah berharap pada keindahan demokrasi yang terus dicita-citakan seperti keadilan, kemakmuran, kesejahteraan yang Utopia.



#Fajar Timur

#Krisis Demokrasi

#Utopia

Penulis : Benediktus H. Batang


PESTA DEMOKRASI DI DESA YANG BERMUARA PADA FRAGMENTASI SOSIAL MASYARAKAT (STUDI KASUS: DESA SEPANG)

Saya Anak Desa Sepang: Benediktus H. Batang   Saya Benediktus H. Batang generasi masyarakat Desa Sepang yang sedang dalam proses menempuh pe...